Saturday 28 April 2012

KRITIK TEMU BALIK INFORMASI MULTI MEDIA



Sistem temu balik multimedia memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka penyatuan penyimpanan dan temu balik informasi di dalam sejumlah formulir-formulir, teks , gambar, audio dan video. Informasi yang ada di dalam multi media  memiliki beberapa karakter khusus yang hal tersebut menimbulkan perbedaan dari informasi yang tersaji secara tekstual, dan selanjutnya temu balik informasi multimedia juga berbeda dari sistem temu balik teks secara konvensional.
Informasi di dalam bentuk audio antara lain terdapat di dalam rekaman suara, musik dan pidato. Perpustakaan pada masa tradisional memiliki katalog informasi audio yang isinya kurang lebih sama dengan ruas/item  pendeskripsian bibliografi.
Sebuah sistem temu balik multi media yang baik seharusnya memiliki kemampuan untuk menyimpan, menemukan kembali dan menyajikan keanekaragaman berbagai macam data mulai dari teks, menuju audio, gambar bergerak / video dan video digital.  Obyek dari pangkalan data multimedia juga terdiri dari dua atau tiga dimensi yaitu hitam putih atau berwarna, dalam bentuk suara digital atau musik, video klip dan masih banyak lagi.  Arsitektur dari sistem temu balik informasi dalam bentuk multimedia tergantung dari karakteristik  data yang ada di dalam multimedia tersebut dan cara untuk pengoperasian sehingga informasi tersebut dapat disajikan.
A.      Temu kembali informasi audio
Informasi dalam bentuk audio tersaji antara lain berupa suara dari manusia maupun dari suara binatang, selain itu juga suara musik dan sejenisnya.
B.       Temu Kembali rekaman pidato
Rekaman pidato merupakan salah satu media yang banyak digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi.  Salah satu pendekatan untuk temu kembali informasi khusus untuk rekaman pidato adalah dengan menggunakan ASR atau automatic speech recognition.  Sebuah sistem yang dapat  melakukan pencatatan secara efisien  dalam bentuk dokumen suara yang merupakan sulosi yang baik dalam rangka untuk temu kembali informasi rekaman. Pendekatan ini terbukti sukses untuk pengenalan suku kata yang besar.
Idealnya pengenal pidato akan menghasilkan transkripsi yang tepat dari isi pidato, terlepas dari gaya berbicara, kosakata atau lingkungan akustik.
C.      Temu Kembali Musik
Byrd dan Crawford telah melakukan kajian sebuah penelitian dalam kaitannya temu kembali informasi dalam bentuk musik dan mengamati bahwa temu kembali media musik adalah bidang yang masih sangat awal. minat di bidang  ini  lambat untuk berkembang sebagai buktinya  adalah terbatasnya  literatur yang tersedia
Informasi mengenai musik terdiri dari tujuh bagian :
1.    Pitch : yaitu kualitas suara yang berkaitan dengan frekuensi
2.    Tempo : informasi yang mengkhususkan pada durasi dari sebuah sajian musik
3.    Harmoni : berhubungan dengan atribut musik,
4.    Timbre : merupakan atribut yang terkait dengan nada
5.    Editing : berkaitan dengan terkait dengan instruksi kinerja seperti jari, artikulasi ornamen, dan sebagainya
6.    Text berkaitan dengan lirik, simponi dan sebagainya
7.    Bibliography : informasi mengenai komposer, penyanyi, judul karya dan penerbit.

Pangkalan data temu kembali musik, query berbasis pengambilan musik bergantung pada kesamaan pencocokan antara permintaan dan musik yang disimpan. arsip MIDI (musik instrument digital interface) file, yang skor seperti representasi musik, digunakan untuk temu balik informasi  musik. Pada umumnya  sistem pencarian informasi mengenai, seperti yang disediakan oleh mesin pencari, menggunakan teks berbasis teknik pengambilan. Sebagai contoh misalnya alta vista musik mengijinkan bagi pengguna untuk melakukan penelusuran  melalui nama penyanyi, judul lagu dan juga tipe filenya seperti MP3, MP4,WAV, Windows media dll.
D.      Temu balik dokumen gambar
Temu kembali dokumen dalam bentuk gambar dikelompokkan  sebagai  berikut:
  1. Pencegahan kejahatan, dalam pencocokan sidik jari, pencocokan wajah, pemindaian gambar dari video, misalnya dari TV sirkuit tertutup
  2. Kedokteran dan kesehatan, dalam menganalisis data gambar kesehatan dan klinis, seperti x-ray, scan gambar dari berbagai bagian tubuh manusia dan sebagainya
  3. Fashion desain dan seni grafis, untuk eksperimen misalnya dengan berbagai desain, dan analisis visual dan interpretasi yang berbeda, desain warna dan sebagainya
  4. Penerbitan dan periklanan
  5. Rekayasa dan arsitektur
  6. Sejarah penelitian
  7. Merek dagang
  8. Misalnya sains, geografi astronomi
  9. Olahraga
  10. Pertahanan dan studi militer
  11. Pendidikan dan pelatihan
  12. Hiburan

E.       Sistem Temu Kembali dokumen gambar
Beberapa lembaga komersial dalam bidang sistem informasi manajemen dokumen gambar dewasa ini menyimpan gamar dan dokumen videonya dalam sistem data base multimedia.
sistem seperti menggunakan pencarian berdasarkan metadata dan kata kunci teks atau deskriptor ditugaskan. beberapa sistem tersebut adalah:
1.    Ibase (http://www.ibase.com/) sebuah sistem yang mengijinkan data dari berbagai sistem museum yang berbeda untuk bergabung dalam satu sumber
2.    Index+ (http://www.ssl.co.uk/indexx/indexx.html) sebuah perangkat lunak untuk menciptakan sebuah sistem yang mengatur data teks yang terstruktur maupun tidak terstruktur, data, gambar hidup , suara dan video
3.    Katalog digital (http://www.imageres.com)
4.    Fastfoto (http://www.picdar.co.uk/home.mom)  sebuah perusahaan yang berurusan dengan manajemen aset digital (DAM) dan web manajemen konten (WCM) sistem
5.    Fotoware (http://www.fotoware.com) sebuah perusahaan yang memproduksi manajemen aset digital, sistem arsip mulai membentuk citra pengguna kecil tunggal, untuk perusahaan solusi pengarsipan dan produksi
6.    Signpost (http://signpost.com) sebuah agen multimedia layanan yang menyediakan desain termasuk berbagai situs web, perpustakaan multimedia, dan sebagainya

di tulis oleh : Alberto Pramukti Narendra, Hendra Wicaksono, Joko Prasetyo, Itmamudin











No comments:

Post a Comment